Harga Pertamax Naik, Pengamat: Berpotensi Menggangu Penjualan Kendaraan Baru
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menyoroti kenaikan bahan bakar minyak (BBM) Non subsidi.
Menurut dia, kenaikan itu bisa berpotensi menggangu penjualan kendaraan baru di Indonesia.
"Akan memengaruhi penjualan kendaraan baru dalam kisaran dua bulan ini, walaupun tidak terlalu besar," ungkap Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi, Jumat (1/4).
Meski begitu, dia memprediksi pengaruh terhadap penjualan mobil tidak akan lama.
Sebab, masayarakay dengan sendirinya akan terbiasa dengan harga BBM non subsidi yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni Rp 12.500 untuk harga Pertamax perliter.
"Karena berbagai produk kendaraan baru sudah semakin irit bahan bakar dengan disematkannya teknologi turbo dan hybrid," kata dia.
Dia mengatakan, dengan momentum Hari Raya Lebaran dalam beberapa minggu lagi dapat memberikan nafas segar untuk penjualan kendaraan bermotor di tanah air.
"Lebaran yang sebulan lagi masih menjadi benchmark masyarakat secara tradisional untuk membeli kendaraan baru," kata Yannes. (Antara/jpnn)
Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu kenaikan harga BBM Pertamax bisa memengaruhi penjualan mobil baru.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Astra Meluncurkan Aplikasi Moxa Mitra, Ada Fitur Pantau Penghasilan
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Jaga Kelancaran Pasokan Energi Selama Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker
- Pertamina Dukung Festival Ciliwung 2024 sebagai Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan