Harga Pertamax Series Dinilai Layak Dinaikkan Agar tak Membebani APBN
jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina dinilai layak menaikkan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax series.
Pasalnya sejak Maret, Pertamina sudah menahan harga, meski ketika itu minyak dunia tengah melonjak dan nilai tukar sedang anlok.
Penyesuaian harga Pertamax bisa dilakukan, agar tidak semakin membebani APBN dan kondisi keuangan Pertamina.
“Membebani APBN dan cashflow Pertamina karena impor BBM dilakukan oleh Pertamina dan harus menunggu waktu cukup lama sampai mendapatkan kembali kompensasi dari pemerintah atas BBM yang diimpornya,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno.
“Karena itulah, penyesuaian harga BBM nonsubsidi bisa dilakukan, tentunya dengan memperhatikan daya beli masyarakat,” imbuh Eddy.
Eddy juga berharap, agar kenaikan harga tidak menjadikan disparitas harga antara BBM nonsubsidi dan BBM subsisi semakin besar.
Namun, yang juga perlu diperhatikan bahwa mayoritas konsumsi BBM bukan terhadap BBM nonsubsidi, namun BBM dalam bentuk JBT dan JBKP, yakni BBM subsidi.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera, sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan ‘mampu’ akan membeli BBM nonsubsidi.
Penyesuaian harga Pertamax bisa dilakukan, agar tidak semakin membebani APBN dan kondisi keuangan Pertamina.
- UMKM Binaan Pertamina Diminati di Indonesia Week Hongkong 2024
- Direksi dan Komisaris Pertamina Dirombak, Simon Gantikan Nicke Widyawati jadi Dirut
- 30 Finalis Startup Terbaik Siap Bersaing Perebutkan Dana Ratusan Juta di Pertamuda 2024
- Reduksi Emisi Capai 1,2 juta Ton C02, Pertamina Sebut Lampui Target Dekarbonisasi
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Gelar Sosialisasi Program MOKA Saninten