Harga Produk Hortikultura Melonjak
Dampak Penutupan Impor Tanjung Priok
Selasa, 26 Juni 2012 – 04:24 WIB
JAKARTA - Harga komoditas hortikultura merangkak tajam, mencapai 20 persen, mulai awal pekan ini. Hal tersebut dipicu peraturan menteri pertanian yang tegas menutup pintu impor hortikultura Pelabuhan Tanjung Priok sejak 19 Juni 2012. Karena itu, sejumlah peritel modern telah menaikkan harga beberapa komoditas sayur dan buah impor. Penutupan pintu impor hortikultura menuju empat pelabuhan, yakni Tanjung Perak Surabaya, Belawan Medan, Makassar, dan Soekarno-Hatta, cukup berimbas signifikan pada peritel modern seperti Carrefour. Sebab, saat ini porsi komoditas hortikultura masih mendominasi dari total penjualan. "Hortikultura impor mencapai 60 persen dibandingkan lokal. Yang lokal kami tetap punya, namun terhambat kontinuitas dan kualitas," paparnya.
Head of Corporate Communication PT Carrefour Indonesia Satria Hamid mengatakan, produk hortikultura impor yang sudah naik 20 persen, antara lain, bawang putih yang saat ini harganya tembus Rp 20 ribu-Rp 25 ribu per kilogram. Tak hanya itu, harga wortel naik menjadi Rp 7.500-Rp 10.500 per kilogram.
Baca Juga:
"Bawang putih kita ambil dari Tiongkok. Sedangkan sayuran selain wortel, kita masih bergantung pada bawang bombai dari New Zealand," ungkap pria yang juga wakil sekretaris jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Harga komoditas hortikultura merangkak tajam, mencapai 20 persen, mulai awal pekan ini. Hal tersebut dipicu peraturan menteri pertanian
BERITA TERKAIT
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item