Harga Produk Sayur dan Buah Australia Diprediksi Bakal Naik

Harga Produk Sayur dan Buah Australia Diprediksi Bakal Naik
Seorang petani di Australia Barat terpaksa menghancurkan sekitar 100 ton hasil produksi buah semangkanya karena tidak ada orang yang bisa dipekerjakan untuk memanen pada musim panen kali ini. (Supplied: Tony Vrankovick)

Richard Shannon, manajer di Growcom, organisasi yang mewakili Federasi Petani Nasional, mengatakan situasi terburuk belum terjadi.

"Hingga saat ini, Queensland mencatat kerugian hingga $33 juta, New South Wales $8 juta, dan Australia Barat $2 juta," jelas Richard.

"Kami memperkirakan jumlahnya jauh lebih besar. Saya tahu ada pengusaha pertanian besar yang belum menyampaikan laporan kerugian," katanya.

Menurut perkiraannya, situasi gagal panen ini akan terus memburuk sepanjang tahun.

"Sampai saatnya lebih banyak orang yang masuk ke sektor hortikultura daripada yang meninggalkannya, maka situasi kita ini akan semakin parah," katanya.

Hingga saat ini, jenis tanaman produksi yang terkena dampak gagal panen adalah buah stroberi, sayur-sayuran, blueberry, dan pisang.

Richard menyebutkan bahwa pasokan buah dan sayuran secara nasional akan berdampak pada harga yang harus dibayar oleh konsumen.

"Perlu diakui dalam situasi normal, tingkat produksi di industri ini berlebih. Jadi menurut saya ini bukan soal hilangnya pasokan buah dan sayur yang berakibat langsung pada kenaikan harga. Tetap ada keuntungan, meski akhirnya memang harga akan naik," jelasnya.

Merosotnya jumlah tenaga kerja musiman yang selama ini bekerja memetik buah dan sayuran di Australia, telah menimbulkan kerugian telah melebihi Rp500 miliar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News