Harga Properti Belum Menarik Bagi Pembeli Pertama
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan, kelonggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) akan mendorong pasar properti.
Alasannya, relaksasi tersebut cenderung meningkatkan permintaan rumah di segmen menengah ke bawah.
"Segmentasi itu saling terkait. Jika yang bawah naik, segmen yang ada di atasnya akan ikut naik," ujar Totok kepada Jawa Pos, Jumat (22/2).
Apalagi, ada berbagai stimulus seperti relaksasi loan to value (LTV) serta rencana kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Stimulus-stimulus itu akan membantu properti pulih dari permintaan yang saat ini terbilang lesu.
"Harga properti sekarang belum membuat pembeli pertama berminat. Relaksasi ini akan menggairahkan daya beli mereka," tambah Totok.
Disinggung mengenai risiko adanya spekulan, Totok menegaskan, pihaknya mengakui bahwa potensi tersebut memang ada.
Karena itu, REI sudah mengajukan sejumlah usulan teknis yang mengatur bahwa harus dipastikan pengakses FLPP adalah pembeli pertama atau end user.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan, kelonggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) akan mendorong pasar properti.
- Industri Properti Bergerak Dinamis, LPKR Memperluas Penawaran Produk Baru Harga Terjangkau
- Optimisme Kondisi Ekonomi Nasional Dukung Kinerja Positif Industri Properti
- Ini Strategi LPCK Tingkatkan Kualitas Layanan kepada Konsumen
- LippoLand Menawarkan Cendana Suites, Modern & Stylish, Fasilitas Lengkap, Harga Terjangkau
- Samira Regency Bekasi Luncurkan Rumah Contoh dengan Konsep Tropical Minimalist
- Pinhome Ungkap Pertumbuhan Pasar Properti yang tak Lagi Jawa-Sentris