Harga Properti di Australia Meroket, Uang Mahasiswa Indonesia Terancam Habis untuk Sewa Rumah

Harga Properti di Australia Meroket, Uang Mahasiswa Indonesia Terancam Habis untuk Sewa Rumah
Situasi antrean saat inspeksi rumah sewa di Canberra yang diikuti oleh Rudi Prihandoko, mahasiswa S3 di Australian National University. (Supplied)

Dari pengalamannya, mahasiswa penerima beasiswa yang menyewa rumah dua kamar dengan kondisi normal, rata-rata menghabiskan 500 hingga 600 dolar per minggu. 

"Kalau kondisi rumah yang agak 'dipaksa-paksakan' mungkin masih dapat yang harga sewanya pada kisaran 400 dolar per minggu," ujar Imam.

"Berarti, dalam sebulan keluarga ini harus mengeluarkan lebih dari 2000 dolar untuk sewa rumah. Jadi kalau dari beasiswa saja pasti enggak cukup," tambahnya.

Dina menambahkan, sebagian besar mahasiswa asal Indonesia yang datang bersama keluarga, pasangannya biasanya akan bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Alternatif lainnya adalah dengan berbagi tempat tinggal untuk menyiasati biaya sewa yang tinggi.

Imam dan Dina pindah ke Canberra di tahun 2011. Saat itu harga sewa apartemen dua kamar, sudah mencapai 480 dolar seminggu.

Setelah memiliki apartemen sendiri beberapa tahun kemudian, pasangan ini belakangan menyewakan apartemen mereka.

"Begitu diiklankan, paling lambat dua minggu sudah tersewa," ujar Dina.

Mahasiswa Indonesia yang baru tiba di ibu kota Australia, Canberra, mengeluh langka dan mahalnya harga sewa rumah di sana

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News