Harga Properti di Surabaya Naik Paling Tinggi
jpnn.com, SURABAYA - Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan indeks harga properti residensial (IHPR) pada kuartal pertama 2018 tumbuh 3,69 persen secara year-on-year (yoy).
Angka itu lebih tinggi daripada pertumbuhan IHPR pada kuartal sebelumnya yang mencapai 3,5 persen.
Kenaikan harga properti terjadi pada semua tipe rumah, terutama rumah tipe kecil. Kenaikan tertinggi terjadi di Surabaya.
’’Peningkatan harga rumah terutama disebabkan kenaikan harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. Sama dengan kuartal sebelumnya,’’ kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman, Kamis (10/5).
BI merilis kenaikan harga rumah baru di Surabaya per kuartal pertama lalu 7,12 persen.
Selain faktor upah dan harga bahan bangunan, kenaikan didorong sarana infrastruktur baru.
Salah satunya adalah proyek frontage road sisi barat yang merupakan jalur penyangga di Jalan Ahmad Yani.
Proyek Middle East Ring Road (MERR) II C, jalan lingkar luar barat (JLLB), dan jalan lingkar luar timur (JLLT) juga turut mendongkrak kenaikan harga properti baru di Surabaya.
Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan indeks harga properti residensial (IHPR) pada kuartal pertama 2018 tumbuh 3,69 persen secara year-on-year (yoy).
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Teka-Teki Kepemilikan SHGB 991: 3 Sengketa Berkembang Makin Pelik, Seorang Notaris Jadi Tersangka
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan