Harga Properti di Surabaya Naik Paling Tinggi

Survei memperkirakan kenaikan harga rumah masih berlanjut pada kuartal kedua tahun ini. Kenaikan tertinggi diindikasikan terjadi pada rumah tipe kecil.
Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono menyatakan, Surabaya masih sangat terbuka untuk pasar properti.
Seiring dengan pertumbuhan dan dinamika kota, perpindahan buruh ke Surabaya membuat permintaan hunian di Kota Pahlawan makin tinggi.
’’Surabaya makin maju. Fasilitas jalanannya makin mendukung untuk masyarakat tinggal di sana. Namun, kebanyakan kami menyasar kalangan menengah ke atas,’’ Archied.
Kenaikan upah di Surabaya yang tinggi juga meningkatkan daya beli masyarakat. Harga bahan bangunan yang naik ikut memberikan dampak. Namun, inflasi secara keseluruhan masih terkendali.
Di Intiland, Surabaya dan sekitarnya menjadi wilayah yang memberikan kontribusi marketing sales cukup besar setelah Jakarta. Yakni, sekitar 13 persen atau senilai Rp 124 miliar.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono mengungkapkan, Surabaya menjadi salah satu kota yang memberikan kontribusi besar pada permintaan kredit pemilikan rumah (KPR).
Namun, keterbatasan lahan membuat banyak pengembang yang bergeser ke kota-kota di sekitarnya.
Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan indeks harga properti residensial (IHPR) pada kuartal pertama 2018 tumbuh 3,69 persen secara year-on-year (yoy).
- Satpol PP Surabaya Temukan 2 RHU Jual Miras saat Ramadan
- KAI Daop 8 Tes Narkoba Kepada 100 Pekerja, Ini Hasilnya
- Info Penting, Masyarakat Surabaya Harap Lakukan Ini Sebelum Mudik Lebaran 2025
- Inilah Hasil Drawing Barati Cup International East Java 2025
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri