Harga Rokok Elektrik Mahal, Konsumen Enggan Tinggalkan Kebiasaan Merokok?
jpnn.com, JAKARTA - Rokok elektrik dianggap sebagai alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan rokok tembakau. Cara ini juga sebagai salah satu upaya menghentikan kebiasaan merokok.
Namun, rokok elektrik yang dikategorikan sebagai Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) di Indonesia ini, dianggap relatif mahal bagi beberapa orang.
Pasalnya, konsumen harus merogoh kocek cukup dalam untuk dapat menggunakan produk ini.
Sebagai gambaran, rata-rata harga cairan rokok elektrik alias liquid vape di Indonesia berkisar Rp100 ribu - Rp250 ribu per botol.
Sementara peralatan rokok elektrik dijual dengan rentang harga Rp100 ribu - Rp3 juta tergantung pada merek dan kualitasnya.
Ilham Riski (32), pemilik jaringan binatu di Jakarta yang menjadi perokok aktif selama bertahun-tahun mengatakan dirinya bertahan pada rokok konvensional karena cenderung lebih murah.
“Mau sih (beralih) ke produk tembakau alternatif seperti vape, karena sudah ada penelitian di luar negeri yang mengatakan bahwa produk ini lebih rendah risiko dibandingkan terus merokok, namun biaya awalnya sangat tinggi,” katanya.
Senada dengan Ilham, Ferdi Hasan (30) mengaku sebenarnya tergiur untuk beralih ke rokok elektik seperti yang sudah dilakukan oleh temannya.
Konsumen harus merogoh kocek cukup dalam untuk dapat menggunakan rokok elektrik.
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- 10 Tahun Berkecimpung di Industri, JVS Group Raih Rekor MURI
- Suorin Fero, Vaping Jenis Pod yang Punya Desain Inovatif dan Anti-Bocor
- APHRF 2024: Perokok Dewasa Berhak Gunakan Produk Rendah Risiko
- Ini Imbauan Penting APVI pada Hari Vape Nasional 2024
- Banyak Perokok Sulit Berhenti Merokok, APVI & AVI Deklarasikan Gerakan Bebas TAR