Harga Rumah di Australia Anjlok 15 Persen Akibat COVID-19
Saat ini hampir semua faktor pendukung harga properti telah mengalami pukulan telak secara bersamaan.
Kenaikan tajam jumlah pengangguran serta penurunan tingkat upah kini telah terjadi di tengah ketersediaan lapangan kerja yang terus memburuk.
Berkurangnya kemampuan konsumen telah berdampak langsung pada kemampuan membeli atau menyewa properti.
Pasar sewa jangka pendek, seperti AirBnB, telah menghilang dalam sekejap karena pembatasan perjalanan internasional dan nasional.
Banyak pemilik properti kini berusaha mencari penyewa jangka panjang, tapi meningkatnya pasokan akan menyebabkan harga sewa lebih rendah.
Banyak penduduk sementara telah kembali ke negaranya setelah kehilangan pekerjaan di Australia. Bahkan pemerintah sudah memprediksi terjadinya penurunan migrasi sebesar 85 persen pada 2020 / 2021.
Salah satu pasar properti terbesar Domain.com.au menunjukkan adanya peningkatan properti yang didiskon di Sydney dan Melbourne dalam enam bulan terakhir.
Di Sydney, 13,1 persen properti yang dipasarkan di Domain didiskon pada bulan April, dibandingkan hanya 5,7 persen pada Oktober 2019.
Harga properti di Australia diperkirakan anjlok sekitar 15 persen akibat pembatasan sosial untuk mengatasi pandemi virus corona
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia