Harga Rumah Naik, Penjualan Melambat
Senin, 21 Mei 2012 – 09:11 WIB
Namun dia optimsi bahwa industri properti masih akan terus positif. Pasalnya, saat harga rumah primer tinggi, maka konsumen akan mengalihkan membeli rumah sekunder. "Jadi tak perlu di kawatirkan untuk segmen komersial," tandas dia.
Survei harga properti residensial BI merupakan survei tiga bulanan yang dilaksanakan sejak triwulan I 1999 oleh bank sentral Indonesia. Dilakukan terhadap sampel kalangan pengembang properti di 12 kota yaitu Medan, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Manado, dan Makassar.
Wilayah Jabodetabek mulai disurvei pada triwulan I 2002, dan pada triwulan I 2004 ditambah Pontianak sehingga menjadi 14 kota. Total responden yang disurvei mencakup 45 pengembang utama di Jabodetabek dan Banten dan sekitar 215 pengembang di 13 kantor Bank Indonesia. Istilah rumah kecil dalam survei ini merujuk pada rumah dengan tipe di bawah 36 meter persegi. Sedangkan rumah tipe menengah dalam rentang 36 - 70 meter persegi, dan rumah tipe besar dengan ukuran di atas 70 meter persegi. (aan)
SURABAYA - Kebijakan pemerintah memiliki peran besar dalam penjualan properti di Indonesia khususnya untuk public housing alias hunian bersubsidi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Aspire dan Interkat by Jio Haptik Dukung Social Sellers Lewat Fitur WhatsApp
- Perhutani Berhasil Pertahankan Predikat Informatif dalam KIP
- Kantongi Predikat Very Good, PTPN III Raih Indonesia Best Digital Innovation Award 2024
- The 19th Indonesia HR Expo: TNYI Dukung Penguatan Budaya Kerja dan Leadership
- Konsisten Transparan, Peruri Raih Gelar Perusahaan Informatif
- 98 Keluarga Tidak Mampu Menempati Rusunawa Rancaekek dan Solokan Jeruk