Harga Sapi-Kambing Naik 20 Persen
Kamis, 11 Oktober 2012 – 08:45 WIB
Empat hari terakhir Apung berjualan di dekat kompleks Gua Sunyaragi. Sapi yang didatangkan berasal dari Pati dan Tegal Jawa Tengah. Apung sengaja tidak mendatangkan sapi impor, sebab, kesehatan sapi lokal lebih terjamin dibanding sapi impor. “Takut kena antrax (virus di sapi, red),” ucapnya.
Setidaknya, 21 sapi ukuran kecil hingga besar dijejer secara rapi. Jika setiap hari Apung biasa memotong 12 sampai 14 sapi/hari, kali ini Apung hanya menjual satu sampai dua sapi per hari. Meskipun sedikit, Apung yakin penjualan sapi kurban akan mengalami kenaikan memasuki H-7 Idul Adha. Seiring dengan peningkatan pembelian yang diprediksi mulai mengalami kenaikan pada H-7, harga sapi pada saat itu turut pula mengalami kenaikan.
“Kenaikan bisa mencapai 20 persen dari hari biasa,” terangnya. Harga sapi ditentukan berdasarkan ukuran, dari mulai ukuran satu kuintal sampai 3 kuintal atau lebih. Harga yang dipatok bervariasi, mulai harga Rp8 juta hingga Rp15 juta/ekor.
Salah satu pembeli sapi asal Kesambi Kota Cirebon, H Didi Sunardi menyatakan, dirinya sengaja membeli sapi di sepanjang jalan By Pass karena memang belum memiliki langganan. Sehingga, tempat terdekat didatangi untuk melihat-lihat sapi yang akan dibeli. Rencananya, ucap Didi Sunardi, dirinya akan membeli sapi ukuran sedang untuk dikurbankan pada Idul Adha tahun ini. “Kebetulan ada rezeki,” ucapnya merendah.
CIREBON- Hukum pasar berlaku. Tingginya permintaan sapi dan kambing untuk qurban bakal dibarengi kenaikan harga dua jenis hewan tersebut. Seperti
BERITA TERKAIT
- Polres OKU Gencarkan Program Makan Siang Gratis Hingga Pelosok Desa
- Penjelasan Polisi Terkait Kronologi Bentrokan Warga dengan Pekerja di Rempang Galang Batam
- Gunung Ibu Erupsi 2 Kali, Lontarkan Abu Setinggi 500 Meter
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu