Harga Sawit Buat Petani Menjerit
Jumat, 12 Oktober 2012 – 11:25 WIB

Harga Sawit Buat Petani Menjerit
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi, Tagor Mulya juga mengatakan bahwa, penggunaan dari produksi sawit memang menurun. Dengan menurunnya penggunaan minyak Kelapa sawit itu, tentunya, perusahaan-perusahaan pengelolaan sawit juga menurunkan produksinya. “Kita contohkan di China dan Thailand. Mereka telah menurunkan produksinya,” ujarnya.
Meskipun demikian, suplai sawit makin naik. Sehingga, menumpuk di perusahaan. Khusus untuk Jambi, ada beberapa factor yang menambah turunya harga Sawit itu. Sehingga, minyak-minyak sawit Jambi tertahan. Perusahaan hanya membeli secukupnya.
Lantas, apa langkah yang harus dilakukan oleh Pemerintah - menurut tagor, kasus ini adalah pelajaran bagi Provinsi Jambi. “Kita akan memperbanyak tangki timbun, apakah di pelabuhan ataukah di pabrik-pabrik. Saat ini, pabrik juga kebingungan,” ujarnya.
Kedepan, pemerintah akan berkoordinasi dengan pabrik-pabrik agar mereka memperbanyak tangki-tangki timbun. Dalam satu tahun, produksi sawit di Jambi mencapai 1,400 juta ton.
JAMBI – Sampai saat ini, petani non plasma masih menjerit panjang. Pasalnya, harga sawit non plasma masih cukup rendah. Harga Tandan Buah Segar
BERITA TERKAIT
- BTN JAKIM Dongkrak Transaksi Digital
- ZCorner Banyumas Dorong UMKM Mustahik Tembus Pasar Strategis
- Angkutan Lebaran 2025, KAI Logistik Angkut Ribuan Motor & Hewan Peliharaan
- Selamat, Bank Mandiri Kembali Meraih Penghargaan dari Kanwil DJPb NTT
- Herman Deru Resmi Menyalakan Listrik PLN di Lima Desa di Keluang Muba
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Ribuan UMKM Rumah BUMN Selama Januari-Maret 2025