Harga Solar Turun, Subsidi Bengkak Jadi Rp 140 T
Selasa, 11 November 2008 – 10:41 WIB
JAKARTA - Harga solar sepertinya susah turun mengikuti premium. Berdasar hitungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), subsidi BBM bakal bengkak jika harga solar diturunkan Rp 500 per liter menjadi Rp 5.000. ''Subsidi BBM berpotensi bengkak Rp 500 miliar,'' tutur Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Senin (10/11). Purnomo menyebut, laporan harian itu juga terus dikoordinasikan dengan tim keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Menurut dia, harga solar baru diturunkan jika harga keekonomiannya mencapai Rp 5.500 per liter. Purnomo sendiri tidak menyebut berapa harga keekonomian solar dengan ICP November yang hingga kemarin turun menjadi USD 54,87 per barel.
Artinya, dengan asumsi harga minyak Indonesia (ICP) hingga akhir tahun stabil USD 60 per barel, total subsidi BBM 2008 bertambah menjadi Rp 140,98 triliun dari pagu awal Rp 126,8 triliun. ''Ini kami cermati betul,'' ujarnya. Menurut Purnomo, potensi tambahan beban subsidi dihitung berdasar asumsi konsumsi solar per bulan 1 juta kiloliter (KL). Dengan begitu, jika dikalikan Rp 500, hasilnya Rp 500 miliar. ''Hitungan ini tadi pagi (kemarin, Red) kami sampaikan ke presiden,'' katanya.
Setiap pagi pihaknya memang terus memberikan laporan ke presiden terkait berbagai exercise tentang harga BBM dikaitkan dengan fluktuasi harga minyak. Hal tersebut dilakukan agar pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat.
Baca Juga:
JAKARTA - Harga solar sepertinya susah turun mengikuti premium. Berdasar hitungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), subsidi BBM bakal
BERITA TERKAIT
- Selamat! Dirut SIG Raih Top CEO Indonesia Awards 2024
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Grab Berkolaborasi dengan TikTok Hadirkan Program Seru di Jakarta
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- 53 UMKM akan Hadir di Pertamina Eco RunFest 2024, Ada Pilihan yang Sangat Menarik!
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda