Harga Solar Turun, Subsidi Bengkak Jadi Rp 140 T
Selasa, 11 November 2008 – 10:41 WIB
''Saat ini memang belum (mencapai harga keekonomian, Red). Tapi, saya akui, harga minyak memang cenderung turun. Jadi, kita tunggu saja,'' terangnya. Jika berdasar kacamata anggaran, sebetulnya pagu Rp 126,8 triliun dalam APBN-P 2008 sudah jauh terlampaui. Hingga akhir Oktober, subsidi BBM sudah Rp 130 triliun.
Baca Juga:
ESDM juga membuat hitung-hitungan dengan skenario harga minyak Desember mulai USD 40-USD 80 per barel dan kurs rupiah per USD Rp 11.000. Exercise-nya, jika harga minyak stabil di USD 40 per barel, subsidi BBM hingga akhir tahun Rp 135,74 triliun. Jika USD 50 per barel, subsidi Rp 138,11 triliun, USD 60 per barel subsidi Rp 140,48 triliun, dan USD 70 per barel subsidi BBM Rp 142,85 triliun. Terakhir, jika minyak USD 80, subsidi BBM Rp 145,22 triliun.
Untuk 2009, pemerintah memakai dua asumsi dalam menentukan harga BBM bersubsidi. Yakni, harga keekonomian dan besaran subsidi. ''Ini memungkinkan harga BBM berfluktuasi mengikuti perkembangan harga minyak mentah,'' ujarnya.
Soal harga keekonomian, pemerintah akan melihat kecenderungan harga satu bulan sebelumnya sebagai acuan menentukan harga BBM subsidi bulan berjalan. Sedangkan asumsi pagu subsidi adalah dengan menetapkan pada angka tertentu. Artinya, harga BBM bersubsidi akan naik kalau sudah melewati pagu yang ditetapkan, dan sebaliknya turun kalau masih ada sisa.
JAKARTA - Harga solar sepertinya susah turun mengikuti premium. Berdasar hitungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), subsidi BBM bakal
BERITA TERKAIT
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja