Harga Stagnan, Petani Tak Raup Keuntungan
Senin, 03 September 2012 – 09:45 WIB
SURABAYA-Harga bawang merah cenderung stagnan. Saat ini tercatat harga bawang merah Rp 4.000 per kg di tingkat petani. Padahal, kalau menurut tren tahunan harga bawang merah pada awal semester kedua bisa mencapai Rp 7.000-8.000 per kg. Kalangan petani menilai kondisi tersebut disebabkan oleh sejumlah hal, termasuk masuknya produk impor. Dalam data impor komoditas hortikultura keluaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim mencatat volume impor bawang merah periode Januari-Mei tahun ini sebesar 6.216.990 kg dengan nilai USD 2,56 juta. Angka itu terbilang turun dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 9.299.732 kg dengan nilai USD 3,94 juta.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Jatim Akad mengatakan seharusnya pada bulan ini harga bawang merah di tingkat petani bisa mencapai Rp 7.000-8.000 per kg, tapi kenyataannya hanya Rp 4.000 per kg. "Apalagi ini menjelang Idul Adha, di mana kebutuhan mulai meningkat. Ternyata, harga malah stagnan, tidak ada indikasi meningkat," ungkapnya Minggu (2/9).
Baca Juga:
Dikatakan, dengan harga tersebut petani belum bisa meraup keuntungan dari menanam. Sebab, biaya investasi yang dikeluarkan belum kembali modal. "Alasannya beragam, salah satunya produksi bawang merah cenderung berlebih. Ditambah, masuknya bawang merah impor ke pasar lokal sehingga merusak harga," tandasnya.
Baca Juga:
SURABAYA-Harga bawang merah cenderung stagnan. Saat ini tercatat harga bawang merah Rp 4.000 per kg di tingkat petani. Padahal, kalau menurut tren
BERITA TERKAIT
- Produk UMKM Binaan Bea Cukai Purwokerto Sukses Menembus Pasar Korea Selatan
- Konon Pembangunan IKN Berhenti, Cek Faktanya
- Layanan Deposito Emas di Aplikasi Pegadaian Digital Tembus 118 Kg
- Torehkan Kinerja Positif, Pegadaian Cetak Laba Rp 5,85 Triliun
- SIG & Rumah BUMN Ajak Masyarakat Dukung Produk Lokal di Pameran INACRAFT 2025
- Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2025 Digelar di Surabaya, Proyeksinya 34 Ribu Kursi