Harga Susu Kian Kurang Bergairah
Jumat, 22 Februari 2013 – 08:27 WIB
JAKARTA – Gairah produksi peternak sapi perah kian turun karena harga jual susu sapi segar yang kian rendah. Itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Budiana. Jika itu dibiarkan, lanjut Teguh, produksi susu sapi lokal akan kian menipis. Saat ini, produksi lokal hanya bisa memenuhi 25 persen kebutuhan nasional, sisanya harus impor. Dengan kondisi seperti itu target swasembada susu sapi pada 2020 bakal gagal. Ia memprediksi, nantinya susu lokal hanya bisa memenuhi 10 persen kebutuhan. ”Tahun lalu saja nilai impor susu mencapai USD 700 miliar,” ucapnya.
”Saat ini harga susu dengan total solid atau kekentalan 11,3 persen Rp 4 ribu per liter. Harga itu di bawah rata-rata,” terangnya usai menemui Menteri Perindustrian di Jakarta, Kamis (21/2). Menurut Teguh, normalnya harga susu dinaikkan menjadi Rp 4.300 per liter.
Baca Juga:
Ia mengungkapkan, banyak petani yang mengeluhkan harga rendah itu. Pasalnya saat ini biaya produksi juga kian tinggi, tapi harga susu malah makin turun. Bahkan, lanjutnya, banyak petani yang memotong sapi perahnya. Mereka tergiur oleh harga daging yang melambung.
Baca Juga:
JAKARTA – Gairah produksi peternak sapi perah kian turun karena harga jual susu sapi segar yang kian rendah. Itu diungkapkan oleh Ketua
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Buka-bukaan Soal Anggaran Makan Bergizi Gratis, Jangan Kaget
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul
- Kementan Dorong Smart Farming untuk Memajukan Pertanian Modern dan Berkelanjutan
- Hebitren: Pupuk Jadi Kunci Pengembangan Pertanian Bondowoso
- PC PMII Pamekasan Soroti Harga Pupuk di Atas HET
- Jangan Lupa! Hari ini Batas Terakhir Kirim Loker ke Pegadaian