Harga Telur Ayam Bikin Menjerit, Pemerintah Diminta Turun Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad mengatakan pemerintah segera turun tangan mengatasi kenaikan harga telur ayam.
Pasalnya, beberapa hari terakhir harga telur di pasaran melonjak tinggi, yakni mencapai Rp 33 ribu per kilogram.
Menurut Achmad, kondisi tersebut sangat dikeluhkan baik oleh pembeli maupun pedagang telur.
Selain itu, pedagang juga mengeluh kenaikan harga ini karena omzet mereka menjadi turun drastis sehingga konsumen akan mengurangi, bahkan menyetop sementara membeli telur.
"Harga telur terus naik ditengarai karena makin melonjaknya permintaan telur, sedangkan stocknya terbatas. Diduga permintaan telur dari pasar meningkat sedangkan supply telur yang ada stagnan," ujar Stagnan, Rabu (24/8).
Achmad mengimbau pemerintah segera mengintervensi kenaikan harga telur tersebut dengan melakukan operasi pasar.
"Pemerintah juga perlu menyelidiki apakah kenaikan itu ada campur tangan spekulan atau mafia telur di dalamnya. Jangan sampai ada pihak pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari naiknya harga telur yang tidak wajar ini," kata Achmad.
Selain itu, jika terbukti ada pihak-pihak yang mengatur kenaikan harga telur secara tidak wajar maka semua pihak yang terlibat harus diproses secara hukum.
Pengamat Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad mengatakan pemerintah segera turun tangan mengatasi kenaikan harga telur ayam.
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Menko Pangan Akui Harga Telur Meroket Jelang Nataru
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok