Harga Telur Ayam Mendadak Meroket, IKAPPI: Enggak Wajar

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri buka-bukaan soal penyebab meroketnya harga telur ayam beberapa waktu terakhir.
Seperti diketahui, harga telur ayam secara nasional berkisar antara Rp 30 ribu hingga Rp 31 ribu per kilogram.
"Kalau dihitung dalam hitungan bulan ya, bulan lalu masih Rp 28 ribu, Sekarang sudah Rp 30 ribu hingga Rp 31 ribu, kalau di Jakarta tertinggi Rp 32 ribu," ujar Mansuri kepada JPNN.com di Jakarta, Senin (15/5).
Menurutnya, kenaikannya rerata nasional disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah produksi telur ayam.
"Ada kenaikan ongkos produksi termasuk pakannya yang mahal, ini yang menjadi faktor utama," ungkap Mansuri.
Kemudian, kata Mansuri kedua beberapa penyebaran telur ini memang hanya dikuasai oleh beberapa kelompok.
Oleh karena itu, perlu pengawasan dari Kemendag atau Badan Pangan Nasional.
"Di beberapa daerah harga telur sampai menembus Rp 50 ribu per kilogram. Ini menurut kami enggak wajar. Mungkin kalau jabodetabek masih di kisaran Rp 31 ribu tetapi di daerah ada yang Rp 40 ribu bahkan ada yang Rp 50 ribu, ini yang harus kita jaga bersama," beber Mansuri.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri buka-bukaan soal penyebab meroketnya harga telur ayam beberapa waktu terakhir.
- Presiden Prabowo Diminta Turun Tangan Berantas Mafia Impor Bawang Putih
- Gelar Aksi di Kemendag, Ribuan Pengepul Minyak Jelantah Tuntut Solusi Penghentian Ekspor
- Ekspor Minyak Jelantah Disetop, Pengepul Minta Solusi Permendag 2/2025 ke Kemendag
- Tegas! Pertamina Patra Niaga, Kemendag & Bareskrim Polri Segel SPBU Curang di Sukabumi
- Anggaran BPKN Sisa Rp 2,3 M setelah Kena Efisiensi 73 Persen
- IKAPPI Yakin Aplikasi BILLPos Bisa Bantu UMKM Bali Naik Kelas