Harga Telur dan Daging Sapi Naik
jpnn.com, SURABAYA - Harga sejumlah bahan pokok seperti daging sapi dan telur ayam ras mulai mengalami kenaikan, jelang Natal dan tahun baru. Meski demikian, Dinas Peternakan Jawa Timur memastikan bahwa stok kedua bahan pokok tersebut masih cukup, bahkan surplus.
Kepala Dinas Peternakan Jatim Wemmy Niamawati mengatakan, produksi telur masih sangat mencukupi. Bahkan, Jatim mengalami surplus telur sebanyak 137 ribu ton hingga akhir tahun 2018. Kontribusi produksi telur Jatim masih 30 persen terhadap produk telur nasional.
“Sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan telur di provinsi lain,” ujarnya.
Saat ini, harga telur naik menjadi Rp 21.550 per kilogram. Menurutnya, hal ini disebabkan harga jagung yang juga naik menjadi Rp 15.500. “Kalau menurut saya wajar kenaikan harga ini, karena peternaknya juga ingin mendapatkan untung saat permintaan banyak,” katanya.
Selain itu Wemmy menambahkan, stok daging di Jatim juga surplus. Jumlah ternak sapi potong di Jatim mencapai 4,6 juta ekor. Produksi daging Jatim mencapai 102.925 ton per tahun dan kebutuhannya hanya 92.016 ton per tahun.
“Kontribusinya 28 persen terhadap populasi sapi potong nasional. Per tahun Jatim masih bisa mengirim 150 – 170 ekor sapi potong untuk memenuhi kebutuhan provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat,” imbuhnya.
Wemmy menuturkan, untuk mengantisipasi lonjakan harga daging dan telur yang di luar kewajaran, Dinas Peternakan Jatim juga aktif menggelar operasi pasar yang sudah terjadwal dengan baik maupun melalui mengirim surat ke dinas peternakan kabupaten dan kota. Menurutnya, ada 123 orang pengawas yang tersebar di seluruh Jatim.
“Tugasnya melakukan pemantauan, pemeriksaan hingga pengawasan produk ternak yang beredar di pasaran,” tegasnya.