Harga Telur Meroket setelah Lebaran
jpnn.com, JOMBANG - Harga telur ayam di Jombang, Jatim terus mengalami kenaikan setelah Lebaran. Harga terakhir dijual oleh pedagang menembus angka Rp 26 ribu per kilogram.
Harga tersebut naik Rp 6.000 dari harga normal Rp 20 ribu per kilogram. Penyebab kenaikannya diduga karena pasokan telambat sampai ke pedagang.
Kenaikan harga telur ini terjadi merata di sejumlah pasar tradisional di Jombang. Salah satunya di Pasar Peterongan. Kenaikan harga terjadi dari Rp 20 ribu menjadi Rp 26 ribu per kilogram.
Akibat kenaikan ini, sejumlah lapak pedagang telur tampak sepi dari pembeli.
"Hanya beberapa pembeli saja yang terpaksa membeli telur," ujar Nur Wahid, pedagang telur.
Itu pun dengan mengurangi jumlah pembeliannya, dari 1 kilogram menjadi 0,5 kilogram.
Dia mengatakan, harga normal telur biasanya hanya Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu per kilogram.
Dari harga tersebut dirinya bisa menjual telur sekitar empat kuintal. Namun saat ini hanya berkisar dua kuintal sehari.
Harga telur ayam mengalami kenaikan setelah Lebaran terutama di pasar tradisional.
- Menko Pangan Akui Harga Telur Meroket Jelang Nataru
- Beras Belum Beres, Harga Telur dan Ayam Meroket
- Zulhas Sebut Harga Telur dan Bawang di Pasar Natar Lampung Sangat Murah
- Harga Telur Susah Turun, NFA Prediksi Akan Ada Titik Keseimbangan Baru
- Menjelang Iduladha, Harga Sembako di Pasar Tradisional Palembang Masih Fluktuatif
- Harga Telur Mencekik, Pedagang Menjerit, Mengkhawatirkan