Harga Telur Meroket, Ternyata Ini Penyebabnya
Peternak memilih menahan produksinya. Di sisi lain, permintaan telur meningkat karena ada program keluarga harapan (PKH) dari Presiden Jokowi yang harus dijalankan.
Program tersebut memberikan bantuan pangan kepada penduduk miskin berupa beras dan telur. "Permintaan telur meningkat, tapi produsen tidak mampu menyediakan," tuturnya.
Penyebab lainnya, karena jumlah ayam petelur berkurang. Seperti biasa, pada hari puasa jelang Lebaran, para peternak biasa melepas ayam-ayam petelurnya yang sudah tua. Sebab, hanya pada masa itu ayam-ayam tersebut diberi harga bagus.
Jadi, bisa dibayangkan, saat ini para peternak yang awalnya memiliki ribuan ayam bisa saja hanya mempunyai ratusan karena banyak yang dijual.
Di sisi lain, ayam-ayam pengganti masih kecil, belum mampu bertelur. Hal itu juga menjadi penyebab berkurangnya jumlah pasokan telur.
Seiring dengan kondisi tersebut, disdag akan menggelar operasi pasar serentak di empat pasar berbeda hari ini (11/7).
Yakni, Pasar Wonokromo, Pasar Tambakrejo, Pasar Pucang, dan Pasar Genteng.
Kenaikan harga telur di Surabaya tergolong rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa timur.
Harga telur yang diperoleh dari produsen lebih murah karena memotong rantai distribusi.
- Beras Belum Beres, Harga Telur dan Ayam Meroket
- Zulhas Sebut Harga Telur dan Bawang di Pasar Natar Lampung Sangat Murah
- Harga Telur Susah Turun, NFA Prediksi Akan Ada Titik Keseimbangan Baru
- Menjelang Iduladha, Harga Sembako di Pasar Tradisional Palembang Masih Fluktuatif
- Harga Telur Mencekik, Pedagang Menjerit, Mengkhawatirkan
- GGN Jatim Sediakan 500 Paket Telur dalam Bazar Murah di Ponorogo