Harga Telur Naik, Kementan: Masalahnya Ada di Distribusi

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, tidak ada alasan harga ayam dan telur naik.
Sebab, stok kedua komoditas pangan tersebut mencukupi di Indonesia.
"Sebetulnya tidak ada alasan harga ini naik. Karena produksi kami 2018 ini, prognosa kami adalah sekitar 1,8 juta ton. Sedangkan konsumsi Indonesia jauh di bawah yaitu berkisar 1,5 juta ton," kata Agung di Toko Tani Indonesia Center, Jakarta Selatan, Sabtu (28/7).
Kementan, kata Agung, selalu menjaga angka produksi dan konsumsi masyarakat. Menurutnya, untuk komoditas daging ayam dan telur, Indonesia mengalami surplus.
Untuk komoditas ayam dan telur, kata Agung, pihaknya sudah melakukan ekspor. Oleh karena itu, Agung menduga permasalahannya berada di bagian distribusi.
"Faktor lain ini mungkin ada kaitannya dengan distribusi. Tadi ada juga yang memanfaatkan momen penting di antaranya menghadapi Iduladha," pungkas Agung. (tan/jpnn)
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, tidak ada alasan harga ayam dan telur naik.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel