Harga Telur Parah, Peternak Milenial Harapkan Dukungan Pemerintah

jpnn.com, KUNINGAN - Ismardhana Kresna Putra memilih fokus beternak dan berkebun di Kuningan, Jawa Barat. Meskipun, hidupnya sudah berkecupun karena sudah memiliki beberapa bidang usaha yang dirintisnya.
Sebuah bangunan berdiri kukuh di tengah area perkebunan yang dipenuhi tanaman palawija dan pepohonan. Misalnya, jagung, kelapa, dan tanaman lainnya. Tidak ketinggalan kolam ikan dan kandang ayam petelur.
Kresna -- sapaan akrab Ismardhana Kresna Putra, mengenakan sepatu bot dan berkaos putih dengan santai keluar dari kandang sembari membawa baki berisi telur.
Sementara itu, warga sekitar yang dilibatkan untuk menjadi peternak ayam terus berlalu-lalang membereskan telur-telur ayam.
Mata pria itu berbinar. Senyumnya mengembang karena bisa memberikan manfaat untuk warga di kampung halamannya Dengan cekatan, dia merapikan baju dan kursi kayu, lalu menyilakan duduk layaknya menyambut tamu yang datang dari jauh. "Sini mas, duduk. Iya begini keadaannya," bebernya dia dengan senyum.
"Inilah, suasana di pedesaan. Tenang," sambung Kresna.
Memang, area perkebunan yang asri dan sejuk itu lumayan. Letaknya berada di kawasan Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat.
Selama enam tahun, lelaki berkulit putih itu merintis, sedikit demi sedikit membangun, memoles, dan bersosialisasi dengan warga kampung. "Saya hanya ingin bermanfaat hidup ini. Meskipun, harga telur sedang jatuh," beber dia.
Sepanjang 2021 sampai akhir tahun ini banyak peternak kecil gulung tikar karena faktor harga telur di pertengah tahun ini terlalu murah di 12.000-14.000 per kg.
- Revisi UU TNI Dinilai Hidupkan Dwifungsi, Koalisi Masyarakat Sipil Desak DPR Lakukan Ini
- Aktivis Muda: Kritikan Konstruktif Perlu untuk Beri Masukan Kepada Pemerintah
- Setelah Ikut Retret, Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana Siap Sinergikan Program Pusat dan Daerah
- Wamen Todotua Pasaribu Dorong Investasi Energi Terbarukan di Indonesia
- Martin Manurung DPR Minta Pemerintah Segera Selesaikan Konflik Antara PT TPL dan Masyarakat Adat
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dorong Perbaikan Jalan Dikebut Dalam Dua Pekan