Harga Telur Susah Turun, NFA Prediksi Akan Ada Titik Keseimbangan Baru
Arief menyebut pada Januari 2023, peternak ayam dan ayam petelur sudah banyak merugi dan tutup, karena tidak sesuainya biaya produksi dengan harga jualnya.
“Tentu kita tidak ingin para produsen ini berhenti berproduksi, sebab ketika peternak berhenti berproduksi maka neraca akan defisit kita tidak dapat memenuhi kebutuhan protein dari unggas dari produksi dalam negeri. Ini yang kita hindari,” katanya pula.
Lebih lanjut Arief mengungkapkan dalam menjaga keseimbangan harga tersebut, pihaknya melakukan sejumlah langkah strategis dan menyeluruh dari aspek hulu hingga hilir.
Selain mengeluarkan regulasi terkait harga acuan, NFA juga mendorong stabilitas pasokan melalui Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) jagung pakan dari daerah surplus di wilayah Sumbawa dan Dompu, Nusa Tenggara Barat ke daerah sentra peternak di Blitar dan Kendal.
Adapun berdasarkan panel harga pangan NFA, dalam sepekan terakhir (14-21 Juli 2023) harga rata-rata nasional daging ayam ras di tingkat produsen stabil Rp 23.880 per kilogram, telur ayam ras turun sekitar 0,34 persen rata-rata Rp 26.570 per kilogram dan jagung pipilan kering mengalami penurunan 0,21 persen rata-rata Rp 4.800 per kilogram.
Sementara itu di tingkat konsumen daging ayam ras mengalami penurunan 0,53 persen dengan rata-rata Rp 37.400 per kilogram telur ayam ras turun sekitar 0,36 persen rata-rata Rp30.780 per kilogram, dan jagung pipilan kering mengalami penurunan 0,16 persen rata-rata Rp 6.300 per kilogram. (antara/jpnn)
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memprediksi akan ada harga keseimbangan baru pada komoditas telur dan daging ayam.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Wamendag Beberkan Nominal Transaksi Harbolnas, Angkanya Bikin Melongo
- Menko Pangan Akui Harga Telur Meroket Jelang Nataru
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis
- Pemerintah Beberkan Penyebab Harga MinyaKita Meroket
- IDCTA Sebut Indonesia Berkapasitas Mengelola Emisi Karbon
- Pertumbuhan Pasar Kopi Indonesia Tercepat di Dunia, Fore Coffee Buka 61 Gerai Baru