Harga Telur Tak Kunjung Menanjak, Picu Deflasi September
jpnn.com, JAKARTA - Harga telur yang terus anjlok memicu deflasi pada September 2021.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) penurunan harga telur ayam ras memicu deflasi sebesar 0,04 persen pada September 2021.
"Penyebab deflasi dipengaruhi oleh penurunan harga di kelompok makanan, minuman, dan tembakau yaitu telur ayam ras yang memberikan andil 0,07 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono di Jakarta, Jumat.
Margo memerinci komoditas lain yang ikut mengalami penurunan harga di kelompok bahan makanan adalah harga cabai rawit dan bawang merah yang masing-masing memberikan andil 0,03 persen.
"Namun, terdapat komoditas bahan makanan yang menghambat deflasi seperti minyak goreng yang menyumbang inflasi 0,02 persen," katanya.
Margo memaparkan secara keseluruhan kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran yang dominan menyumbang deflasi.
"Karena tercatat deflasi 0,47 persen dengan andil mencapai 0,12 persen," kata dia.
Sementara itu, kelompok lainnya yang ikut mengalami deflasi adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, meski andil terhadap penghitungan inflasi sangat kecil.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) penurunan harga telur ayam ras memicu deflasi sebesar 0,04 persen pada September 2021.
- Banten Investment Forum 2024: Tawarkan Peluang Investasi di 4 Klaster Sektoral
- Wowrack Ajak Masyarakat Intip Masa Depan Teknologi
- Berkat Digitalisasi, Bank Mandiri jadi 'The Strongest Bank in Indonesia 2024'
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM jadi BLT, tetapi
- Pembangkit Minihidro HGI Berkontribusi untuk Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Lokal