Harga Terkendali, Maret Bisa Deflasi

Harga Terkendali, Maret Bisa Deflasi
Harga Terkendali, Maret Bisa Deflasi
Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, berdasar data empiris pada Maret biasanya terjadi deflasi. Pada 2010, terjadi deflasi 0,14 persen. Jika Maret ini deflasi tidak bisa lebih rendah dari bulan yang sama tahun lalu, inflasi year on year akan tinggi. Pada Februari lalu, inflasi year on year bertengger di posisi 6,8 persen. "Jadi apapun yang dihasilkan Maret ini, potensi year on year tetap akan bisa lebih tinggi daripada Februari," kata Rusman.

      

Dia menambahkan, harga-harga selama Maret memang terkendali. Harga-harga volatile foods terutama cabai sudah menukik. Harga beras juga dalam tren melandai. Bank Indonesia (BI) memasang target inflasi 5 plus minus 1 persen. Dalam APBN 2011, inflasi ditargetkan terjaga di level 5,3 persen.

      

Di tempat terpisah, pemerintah akan memperbanyak pelaksanaan pasar murah di daerah. Sebab, ada kekhawatiran terjadi lonjakan harga karena siklus tahunan. Dengan adanya pasar murah, terjadi kestabilan harga di tingkat konsumen.

      

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan perkembangan tingkat harga selama setahun terakhir meningkat drastis sejak Lebaran tahun lalu. Karena itu, berdampak pada inflasi nasional 6-7 persen. Sedangkan inflasi dari bahan pangan mencapai 13-14 persen. "Tingginya harga membuat masyarakat berpendapatan menengah dan rendah mengalami kesulitan daya beli," ucapnya saat kunjungan pasar murah di Tangerang kemarin (31/3).

      

JAKARTA - Penurunan harga pangan diperkirakan akan menyebabkan deflasi pada Maret. Deflasi tersebut diharapkan bisa membantu melandaikan inflasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News