Harga Tes PCR Turun, Antigen Kapan?
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyoroti harga tes Antigen yang dinilai masih cukup tinggi.
Andre menilai saat ini alat tes antigen lokal sudah banyak di produksi di Indonesia.
Menurutnya, kualitas sensitivity sudah mencapai 93-96 persen dan spacificity sebesar 97-100 persen.
Antigen lokal dinilai tidak kalah dengan produk luar negeri.
Hal tersebut diungkapkan Andre dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI dengan Direktur PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, dan PT Pharos Tbk, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (9/11).
"Nah, harganya kan murah, harganya itu sudah di bawah Rp 30 ribu-an hingga Rp 20 ribu-an. Seharusnya pemerintah juga bisa mematok harga di bawah Rp 40 ribu, atau di bawah Rp 30 ribu," ujar Andre dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (10/11).
Legislator Dapil Sumatera Barat I itu juga menyoroti harga tes PCR di Indonesia yang seharusnya bisa berada di bawah harga Rp 200 ribu.
"Harusnya sudah bisa diterapkan sejak Maret 2021, di saat harga tes PCR sedang mahal," kata Andre.
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyoroti harga tes Antigen yang dinilai masih cukup tinggi.
- Usulan untuk DPR: Pendidikan tentang Koperasi Diajarkan Mulai dari Sekolah Dasar
- Jaga Stabilitas Pangan, Kementan Minta Bulog Serap Gabah Petani Sesuai HPP
- Simpatisan Gelora Laporkan Mardani PKS ke MKD: Dia Selalu Mengolok-olok
- Komisi III Gelar RDPU Soal Misteri Pembunuhan Perantau Minang di Jakarta Timur
- Ini Kesimpulan Raker Komisi II & Menteri Nusron Wahid soal SHGB-SHM di Area Pagar Laut
- Rudianto Lallo DPR Terima Aduan Keluarga Calon Polwan Lasmini Soal Rekrutmen Polri