Harga Tes Swab PCR Melangit, HMI Bereaksi Begini, Simak
jpnn.com, LHOKSEUMAWE - Bantuan vaksinasi dari pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid 19, belum cukup dalam menjawab persoalan masyarakat Indonesia.
Pasalnya, masyarakat yang hendak bepergian selama PPKM darurat, membutuhkan hasil tes swab PCR negatif yang harganya tak manusiawi.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pelayanan Masyarakat Kemenkes menetapkan batasan harga rapid antigen tertinggi sebesar Rp 250 ribu untuk Pulau Jawa dan Rp 275 untuk luar Jawa. Sementara untuk harga tes RT-PCR tertinggi sebesar Rp 900 ribu.
Menanggapi hal itu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara menyoroti penetapan harga tes antigen maupun PCR.
“Ini tak manusiawi dan membelenggu masyarakat di tengah pandemic,” kata Muhammad Fadli, Ketua Umum/Formatuer HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, Jumat (13/7/2021).
Munurut Fadli, tes antigen sebesar Rp 250 ribu dan tes PCR Rp 900 ribu itu melangit dan tidak manusiawi. Pemerintah seharusnya peka dalam kondisi pendapatan masyarakat sedang kronis, jika mereka ada keperluan mau keluar kota yang mendesak diwajibkan tes antigen atau PCR
Fadli mengatakan harga tes antigen dan PCR yang sangat melangit, bahkan lebih mahal dari pada ongkos berpergian. “Menurut kami, ini sangat tidak rasional,” tegas Fadli.
Dia membandingkan di negara lainnya. Dia menyebut, India, tes PCR relatif terjangkau, cuma Rp 96 ribu, sementara di Indonesia Rp 900 ribu.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara menyoroti penetapan harga tes antigen maupun PCR.
- Peserta Jalan Sehat HUT ke-58 KAHMI Keluhkan Kupon Doorprize Ganda
- Gelar Dialog Publik, PB HMI Rekomendasikan Cabut Izin Perusahaan ini di Gorontalo
- HMI Sumbagtera Dukung Terwujudnya Pilkada Damai, Begini Janji Mereka
- HMI Desak Polri Periksa Artis yang Pernah Promosikan Judi Online
- Badko HMI Jabodetabeka-Banten Dukung Satgas Pemerintah Berantas Judi Online
- Pemerintah Diminta Tak Berlebihan Menggunakan APBN untuk Pembangunan IKN