Harga Tes Swab PCR Melangit, HMI Bereaksi Begini, Simak
"Pemberlakuan tes PCR di Indonesia tidak memanusiakan manusia," imbuhnya.
Fadli juga menjelaskan setiap kebijakan pemerintah harus sesuai dengan semangat berpancasila, dari nilai Ketuhanan sampai nilai keadilan.
Dia juga menyampaikan di dalam Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
"Jadi, mahalnya tarif tes swab antigen dan PCR itu lari dari semangat Konstitusi, dan tidak merespons amanah Peraturan Perundang-undangan Indonesia, atau dalam istilahnya mencekik rakyat di tengah susah," kesal Fadli.
Fadli mendesak agar di tengah musibah kemanusiaan seperti ini negara tidak berbisnis dengan rakyatnya.
“Di sini kami juga ada tes PCR memang harganya kisaran Rp 900 ribu, kami minta pemerintah untuk tidak menjadikan suasana pandemi ini sebagai ladang bisnis, stop berbisnis dengan rakyat," kata Fadli.
Meski demikian, Fadli juga mengapresiasi adanya pemberlakuan vaksinasi gratis diseluruh daerah Indonesia sampai pelosok.
Namun kata Fadli, seharusnya tes swab juga harus demikian, pemerintah harus menggratis kan tes rapid atau tes Swab PCR sebagai solusi untuk masyarakat di tengah pandemi ini.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara menyoroti penetapan harga tes antigen maupun PCR.
- Peserta Jalan Sehat HUT ke-58 KAHMI Keluhkan Kupon Doorprize Ganda
- Gelar Dialog Publik, PB HMI Rekomendasikan Cabut Izin Perusahaan ini di Gorontalo
- HMI Sumbagtera Dukung Terwujudnya Pilkada Damai, Begini Janji Mereka
- HMI Desak Polri Periksa Artis yang Pernah Promosikan Judi Online
- Badko HMI Jabodetabeka-Banten Dukung Satgas Pemerintah Berantas Judi Online
- Pemerintah Diminta Tak Berlebihan Menggunakan APBN untuk Pembangunan IKN