Harga Tiket Masuk Borobudur Bakal Naik, Senator DIY: Menimbulkan Kesenjangan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Hilmy Muhammad menilai harga tiket Borobudur yang akan diterapkan pemerintah tidak tepat.
Menurutnya, kebijakan itu akan menimbulkan kesenjangan dan wisatawan harus membayar dua kali lebih mahal.
“Untuk wisatawan domestik tiket masuk kawasan candi Rp 50 ribu, naik Candi Borobudur harus beli tiket lagi Rp 750 ribu, yang tidak mampu hanya bisa melihat dari bawah, sementara yang memiliki uang bisa dengan mudah naik. Ini jelas akan melahirkan kesenjangan wisatawan," ujar Hilmy, Minggu (5/6).
Menurut Hilmy, seharusnya seluruh warga negara berhak untuk menikmati kekayaan sejarah dan budaya tersebut.
Selain itu, wisatawan mancanegara harus merogoh kocek hampir Rp 2 juta untuk bisa menikmati Borobudur.
Hilmy yang juga merupakan Senator asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu berharap pemerintah mempertimbangkan dan mengkaji kembali karena ada sisi edukasi dalam berwisata ke Candi Borobudur.
Oleh karena itu, Hilmy menyarankan agar tiket masuk Borobudur dapat disamakan dengan destinasi kelas dunia lainnya.
Sebagai gambaran, tiket masuk Tembok Raksasa di China bervariasi mulai dari Rp 54 - Rp 140 ribu.
Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Hilmy Muhammad menilai harga tiket baru Candi Borobudur yang akan diterapkan pemerintah tidak tepat.
- Aplikasi Pemesanan AirAsia jadi yang Terbaik versi World Travel Tech Awards 2024
- La Nina Picu Cuaca Ekstrem Menjelang Nataru, Wisatawan Diminta Waspada
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Sultan dan Beberapa Senator Rusia Membahas Kerja Sama Pertahanan dan Pangan
- Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi
- Komite III DPD Akan Panggil Menkes Terkait Dugaan Maladministrasi PMK 12/2024