Harganas ke-30: BPIP Gotong Royong Menurunkan Prevalensi Stunting di Indonesia
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi BPIP terkait dengan upaya gotong royong dalam program kolaborasi para Duta Pancasila Purnapaskibraka Indonnesia sebagai pengejawantahan Pancasila dalam tindakan.
Gotong royong dan pendekatan pentahelix bersama stakeholders dalam percepatan penurunan stunting menurut Hasto akan lebih diperkuat dalam strategi pada 2023.
“Keterlibatan BPIP dan BNPT sangat luar biasa dan penting dalam melakukan pendidikan karakter ke depan”, ujar Hasto Wardoyo.
Hasto menegaskan Harganas ke-30 menjadi momentum tepat sebagai upaya gotong royong penguatan peran keluarga dalam mempercepat menurunkan prevalensi stunting.
Menurutnya, berbagai upaya perlu dilakukan untuk penguatan peran keluarga dalam percepatan penurunan stunting, salah satunya melalui komitmen gotong royong dan tekad bersama BPIP.
“Terintegrasi, mereka yang harus berkeluarga, remaja ini harus berencana, mereka juga harus bisa menghayati Pancasila, menjadi Duta Pancasila dan mereka juga harus anti terorisme. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih atas tedad bulat yang akan kita declare pada hari ini," terangnya.
Sebanyak 500 remaja gotong royong mendeklarasikan dan berikrar sebagai bentuk sinergisitas oleh Duta Genre, Duta Pancasila Paskibraka Indonesia dan Duta Damai.
Turut mendampingi Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi, Wakil Kepala BPIP Karjono, Sekretaris Utama BPIP Adhianti.
BPIP mendukung penuh program percepatan penurunan stunting dengan memberdayakan Purnapaskibraka Duta Pancasila di seluruh Indonesia
- Kebun Gizi, Solusi Berkelanjutan Atasi Stunting di Morowali Utara
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M