Hari Badak Sedunia, Lestarikan Hewan Langka Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Setelah dinyatakan punah di negara tetangga Myanmar, Indonesia menjadi satu-satunya negara dengan keberadaan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), yang terletak di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon, Provinsi Banten.
Badak Jawa yang memiliki cula satu menjadi satwa yang paling terancam punah akibat perburuan, dibandingkan jenis badak lainnya di dunia yang memiliki cula dua.
Menyadari hal ini, sejak tahun 2007 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyusun Strategi dan Rencana Aksi Konservasi (SRAK) Badak yang berlaku selama 10 tahun hingga tahun 2017. SRAK ini ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P.43/Menhut-II/2007 Tahun 2007.
“Ada tiga poin utama yang perlu dicapai dalam SRAK Badak ini, yaitu peningkatan populasi badak di alam sebanyak 20%, penyiapan satu blok khusus sebagai step poin site atau suaka Badak Jawa, dan penyiapan habitat alternatif untuk peningkatan populasi Badak Jawa”, ujar Dr U Mamat Rahmat, Kepala Balai TN Ujung Kulon di Banten dalam keterangan persnya, Jumat (22/9).
Saat ini sedang disusun kelembagaan kolaboratif dengan para pihak termasuk masyarakat, dalam penyiapan blok pengembangbiakan (breeding), dan blok kesehatan.
Terkait keberadaan beberapa satwa Badak Jawa yang telah melewati masa produktif untuk pengembangbiakan, Dr Mamat mengatakan momen tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai objek dan daya tarik wisata alam (ODTWA).
“Kelangkaan satwa Badak Jawa di alam, juga dipengaruhi oleh sifat alaminya yang membutuhkan waktu lama untuk berkembang biak. Masa mengandung badak betina yaitu selama 18 bulan, dan masa menyusui selama 2 tahun. Kemudian setelah selesai mensapih anak Badak, barulah betina tersebut mau dikawini oleh badak jantan, sehingga untuk dapat menghasilkan satu anak badak di alam, memerlukan waktu kurang lebih 5 tahun”, jelas Dr. Mamat.
Dari kelima lokasi TN Ujung Kulon, yaitu Gunung Honje, Pulau Panaitan, Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Handeuleum, dan Pulau Peucang, Badak Jawa hanya dapat ditemukan di Semenanjung Ujung Kulon. Selain Badak Jawa, di lokasi tersebut juga dapat ditemukan satwa-satwa lain seperti banteng, merak, anjing hutan, kucing hutan, dan penyu.
Badak Jawa yang memiliki cula satu menjadi satwa yang paling terancam punah akibat perburuan, dibandingkan jenis badak lainnya di dunia yang memiliki cula dua.
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim
- Aksi Nyata Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan Melalui Pembangunan Ekoriparian di UMRI dan UNILAK
- Menteri Siti Nurbaya Ajak Para Duta Besar Negara Sahabat Bersepeda di Akhir Pekan
- Menteri Siti Sebut RI - Jepang Bekerja Sama Atasi Perubahan Iklim
- Arutmin Luncurkan Aplikasi SILANGKA