Hari Buruh, SP IMPPI Serukan Penuntasan Masalah PMI Ilegal
jpnn.com, JAKARTA - Serikat Pekerja IMPPI mengikuti aksi Hari Buruh Internasional atau May Day bersama Affliasi Konferderasi AGN di kawasan Jakarta Pusat, Senin (1/5). Nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi sorotan utama aksi tersebut.
Ketua Umum Serikat Pekerja IMPPI William Yani Wea mengatakan kasus PMI ilegal masih menjadi masalah yang belum tuntas dan semakin menakutkan.
Karena itu, pihaknya mengajukan sejumlah tuntutan agar kasus PMI ilegal bisa diselesaikan.
"Kami meminta kasus PMI ini diselesaikan. Kejar semua yang terlibat dalam pengiriman PMI ilegal," kata William Yani, Senin (1/5).
Ketua DPP IMPPI, Ignastius Mudja menjelaskan, aksi May Day ini harus menjadi momentum pemerintah untuk mengevaluasi PMI ilegal, termasuk mengusut tuntas semua yang terlibat.
Untuk itu, dia meminta agar aparat hukum menangkap dan menghukum semua yang terlibat dalam kasus PMI ilegal.
"Usut tuntas dan pecat semua aparat pemerintahan dan aparat hukum yang terlibat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)," tegasnya.
Sementara itu, salah satu Wakil Ketua Umum SP IMPPI Harli Muin menyarankan agar pemerintah memberikan sosialisasi secara intensif agar masyarakat makin mengerti pentingnya menjadi PMI yang legal.
Serikat Pekerja IMPPI mengikuti aksi Hari Buruh Internasional atau May Day bersama Affliasi Konferderasi AGN di kawasan Jakarta Pusat, Senin (1/5)
- Serikat Pekerja IMPPI Tegaskan Kasus Penganiayaan Pegawai Roti Harus Diusut Tuntas
- Forum ILO: Serikat Buruh Indonesia Tekankan Pentingnya Kolaborasi di Era Digital
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran Ilegal di Dumai
- Kembali Pimpin KSPSI Jakarta, William Yani Akan Genjot Kompetensi Bidang Teknologi
- SP-IMPPI dan STIH IBLAM Bersinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Migran
- Polisi Menggerebek Rumah Penampungan PMI Ilegal Milik HB di Nongsa