Hari-Hari Hamil Tua di Pabrik Gula

Hari-Hari Hamil Tua di Pabrik Gula
Hari-Hari Hamil Tua di Pabrik Gula

Karena itu, manajemen pabrik yang disiplin, teliti, fair, dan jujur menjadi andalan untuk memupuk kepercayaan petani tebu kepada pabrik gula. Para direksi PTPN yang membawahkan pabrik gula sudah membenahi personalia di pabrik gula. Jajaran manajemen PG sekarang ini sudah siap menghadapi musim giling dengan sikap baru: berlaku fair kepada petani. Yang tidak mengikuti kebijakan baru ini akan terkena sanksi.

Direksi PTPN kini sudah diberi keleluasaan memilih personel terbaik untuk memimpin pabrik gula. Mereka tidak lagi terbelenggu oleh aturan lama bahwa untuk memimpin pabrik gula harus pernah menduduki jabatan-jabatan tertentu di berbagai bidang dan jenjang. Akibat aturan itu, seorang kepala pabrik biasanya sudah pada umur yang produktivitasnya menurun. Padahal, pabrik gula perlu dipimpin generasi yang lebih muda, yang masih bisa tidak tidur dua hari dua malam.

Ternyata, setelah saya cek, peraturan tersebut hanyalah peraturan direksi. Karena itu, saya minta peraturan tersebut diubah. Dengan demikian, kini direksi bisa lebih banyak pilihan untuk mengangkat seorang kepala pabrik (disebut Adm). Tenaga-tenaga yang potensial di PTPN tidak lagi terlalu lama antre yang ketika antrean sudah dekat usianya sudah terlalu tua.

Keputusan mendasar lainnya adalah: pabrik gula harus memberikan dana talangan kepada petani tebu. Selama ini petani baru menerima uang hasil giling tebunya tiga minggu kemudian. Padahal, petani-petani nontebu selalu bisa menerima uang begitu hasil panennya diserahkan ke pembeli. Akibatnya, petani tebu selalu mencari uang ke pedagang gula dengan segala konsekuensinya.

HARI-hari ini situasi pabrik gula kita seperti menghadapi istri yang lagi hamil tua. Musim giling sudah di depan mata. Pertaruhan sedang dibuat:

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News