Hari-Hari Terakhir Amrozi Cs Menjelang Eksekusi
Istri Tak Datang, Kiriman Surat dan Sarung Tak Sampai
Sabtu, 08 November 2008 – 02:32 WIB
Rombongan tersebut tidak bisa bertemu Amrozi cs karena tidak mendapat izin. Meski gagal bertemu, rombongan tersebut mengirimkan oleh-oleh berupa aneka makanan, 18 sarung, dan sepucuk surat TPM untuk menanyakan kabar ketiganya dalam lapas. Namun, yang sampai kepada mereka hanyalah aneka makanan. Oleh Amrozi cs, oleh-oleh itu langsung dibagi-bagikan kepada para sipir penjara.
Namun, soal sarung dan surat itu tak pernah sampai. ’’Ketiganya sempat marah dan menanyakan, ’katanya ada sarung, mana sarungnya?’,’’ ucap Amrozi sebagaimana ditirukan sumber Jawa Pos. Petugas diduga kuat tak menyerahkan sarung dan surat tersebut kepada Amrozi cs karena alasan keamanan. Ya itu tadi, ketiganya dikhawatirkan akan memanfaatkan surat balasan tersebut untuk memberikan ’’perintah’’ perlawanan di seluruh Indonesia.
Sebenarnya, sejak masuk isolasi, ketiganya sudah mendapat pemberitahun bahwa status hukumnya sudah final, sehingga pelaksanaan eksekusi tinggal menunggu waktu. Mungkin karena permintaan untuk bertemu istri mereka tak dipenuhi, ketiganya sempat emosional begitu mendapat pemberitahuan eksekusi pada Rabu sore (5/11). ’’(Ketiga terpidana mati) mengomel-omel dan menyumpah-nyumpah,’’ ungkap seorang sumber di Nusakambangan.
Seperti yang lalu-lalu, ketiga orang itu menganggap (putusan eksekusi) tersebut merupakan hukum setan. Mereka menganggap yang mengeksekusi akan diazab. Namun, sikap emosional itu tak berlangsung lama. Malamnya, ketiganya kembali tenang dan tenggelam dalam kekhusyukan ibadah. Bahkan, hingga Kamis (6/11), tak ada aktivitas berarti pada mereka, selain hanya mengaji, berzikir, dan salat.
HINGGA menjelang eksekusi, ketiga terpidana mati pelaku bom Bali, yakni Amrozi, Imam Samudra, dan Mukhlas alias Ali Ghufron, berharap bertemu dengan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408