Hari Ini Jatah Kampanye Akbar Risma-Whisnu, tapi...
jpnn.com - SURABAYA – Hari ini (22/11) merupakan jadwal kampanye terbuka Pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. Namun, pasangan nomor urut dua ini memutuskan tidak akan mengambil kesempatan kampanye akbar.
Pasangan yang diusung PDI Perjuangan ini memilih blusukan ke kampung-kampung untuk menyapa langsung warga. Termasuk bertemu dengan komunitas-komunitas yang ada di Kota Pahlawan. “Tujuannya menyapa dan menemui warga untuk mendengarkan aspirasi mereka secara langsung," ujar Juru Bicara Tim Pemenangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono, Sabtu (21/11).
Pasangan petahana ini menilai model kampanye akbar tidak lagi efektif di era sekarang. Sebab, selain bersifat hiruk-pikuk, gaduh, dan membuang banyak dana, kampanye mengumpulkan massa juga hanya bersifat "satu arah".
“Yakni hanya mendengarkan suara lantang para juru kampanye. Metode lama itulah yang dibalik oleh pasangan Risma-Whisnu. Dimana keduanya berinisiatif mendatangi warga, menyapa, dan lebih penting lagi mendengarkan suara rakyat," tegasnya.
Tim Pemenangan Risma-Whisnu juga telah mengirim surat resmi kepada KPU, Panwas dan Polrestabes Surabaya tentang tidak diambilnya kesempatan kampanye akbar pada Minggu hari ini. Sehingga seluruh kekuatan keamanan dan Panwas Pilkada di Kota Surabaya tidak perlu mengkonsentrasikan pengamanan kampanye.
Sebagai ganti dari tidak diambilnya kampanye akbar itu, kata Didik, Tim Pemenangan Risma-Whisnu telah menyiapkan 30 agenda pertemuan di berbagai lokasi. Agenda blusukan itu dilakukan Sabtu-Minggu (21-22/11).
Dengan model kampanye tersebut, lanjut Didong, sapaan akrab Didik Prasetiyono, bakal menjadi semakin nyata bahwa Risma-Whisnu menjadi milik warga Kota Buaya. Termasuk akan semakin terampil mendengarkan suara warga, dan memecahkan secara taktis dan teknis setiap persoalan rakyat yang dijumpai di lapangan. (rud/opi)
SURABAYA – Hari ini (22/11) merupakan jadwal kampanye terbuka Pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini-Whisnu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Komisi IV DPR Mendukung Langkah Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi ke Petani
- MK Hapus Presidential Threshold, Gibran Berpeluang Melawan Prabowo di 2029
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan
- Kabar Didik Melon yang Berjalan Kaki Jakarta-Boyolali, Dia Sudah di Karawang