Hari ini, KPK Kembali Panggil Zulkifli Hasan

Hari ini, KPK Kembali Panggil Zulkifli Hasan
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri. Foto: Antara/Benardy Ferdiansyah

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2009-2014 Zulkifli Hasan (Zulhas) hari ini, Kamis (6/2). Ia akan diperiksa sebagai saksi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta.

Zulkifli akan dipanggil sebagai saksi tersangka korporasi PT Palma dalam penyidikan kasus suap terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau tahun 2014.

"Tanggal 30 Januari 2020 kami telah menyerahkan surat panggilan untuk Pak Zulkifli Hasan sebagai saksi. Saya kira surat panggilan itu sudah kami dilayangkan. Tanda terimanya sudah cukup, kita tunggu besok," ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/2).

Pada panggilan pertama Kamis (16/1), Zulhas tidak memenuhi panggilan KPK.

"Ini sebenarnya pemanggilan yang kedua karena pemanggilan pertama disampaikan, suratnya tidak sampai surat panggilannya tetapi untuk yang ini kami meyakini bahwa suratnya sudah diterima dan sudah ada tanda terimanya kami punya dokumennya, itu sebagai bukti bahwa kami sudah menyampaikan panggilan," kata Ali.

Ia pun mengharapkan Zulhas dapat memenuhi panggilan kedua dari lembaganya.

Pada kasus ini, KPK pada 29 April 2019 telah mengumumkan tiga tersangka terdiri dari perorangan dan korporasi, yakni PT Palma, Legal Manager PT Duta Palma Group Tahun 2014 Suheri Terta (SRT), dan pemilik PT Darmex Group/PT Duta Palma Surya Darmadi (SUD).

Nama Zulhas sempat disebut dalam konstruksi perkara tiga tersangka tersebut. Pada 9 Agustus 2014 Zulkifli Hasan sebagai Menteri Kehutanan menyerahkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan tanggal 8 Agustus 2014 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan kepada Gubernur Riau saat itu Annas Maamun.

Zulkifli akan dipanggil sebagai saksi tersangka korporasi PT Palma dalam penyidikan kasus suap terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau tahun 2014.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News