Hari Ini, Majalah Tempo Cetak Ulang
Selasa, 29 Juni 2010 – 10:54 WIB
Secara terpisah, Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Zainuri Lubis mengaku belum ada laporan terkait hilangnya majalah Tempo di pasaran. "Saya belum tahu soal itu," kata jendral bintang satu itu.
Anggota Komisi Hukum DPR Nasir Djamil tak yakin polisi digerakkan secara sistematis untuk membeli Tempo. "Justru sebaliknya, ini bisa saja langkah kontra intelijen agar masalah ini jadi ramai dan besar. Agar Polri tercoreng mukanya menjelang ulang tahun," kata Nasir.
Polri kata politisi PKS itu harus segera menjawab isu rekening itu dengan memberi klarifikasi lengkap. "Tidak perlu pakai cara orde baru. Kapolri bicara saja secara terbuka dan umumkan bahwa kecurigaan itu tidak benar. Atau kalau benar, umumkan siapa yang salah," katanya.
Nasir menilai UU Kepolisian belum jelas mengatur tentang "bisnis" sampingan para perwira polisi. "Kalau yang berdagang anaknya apa melanggar undang-undang - Kalau dia dapat hibah atau warisan apa juga melanggar - " katanya.(rdl)
MAJALAH Tempo edisi terbaru bertajuk "Rekening Gendut Perwira Polisi" yang terbit Senin (28/06) mendadak ludes di pasaran. Majalah bergambar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak