Hari Ini Retno Marsudi Temui Aung San Suu Kyi
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah RI kembali mengambil langkah menyikapi krisis di Rakhine State Utara, Myanmar, yang berlangsung sejak 25 Agustus lalu.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kemarin (3/9) sore bertolak ke Yangon untuk kembali berdiplomasi mengenai persoalan kemanusiaan di kawasan itu. Rencananya, hari ini Retno akan menemui State Councellor Myanmar Aung San Suu Kyi.
Retno menjelaskan, dalam pertemuan tersebut dia akan menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia soal krisis kemanusiaan tersebut.
"Kami akan menyampaikan concern kami, itu pasti, tetapi kita juga akan bahas apa yang pemerintah Myanmar dapat lakukan. Pertanggungjawaban ada di pemerintahan Myanmar, tetapi ada bagian di mana kami dapat membantu, masyarakat internasional dapat membantu," tutur Retno.
Retno menuturkan, berdasarkan observasinya, dirinya adalah Menlu pertama yang masuk ke Myanmar dan akan melakukan pertemuan dengan otoritas Myanmar.
"Harapannya, pertemuan ini dapat berjalan dengan lancar. Sekali lagi, situasi sangat dinamis. Semoga tak ada perubahan. Kalau pertemuan dapat dilakukan, Indonesia menjadi negara pertama yang dapat melakukan pertemuan dengan otoritas di Myanmar," ungkap Retno.
Selain bertemu dengan Suu Kyi, Diplomat 54 tahun itu juga rencananya akan bertemu dengan Commander in Chief of Defense Services Senior General U Min Aung Hlaing, Menteri pada kantor Presiden U Kyaw Tint Swe, dan Nasional Security Advisor U Thaung Tun.
"Perjalanan ke Myanmar membawa amanah masyarakat Indonesia agar Indonesia dapat membantu atasi krisis kemanusian. Juga harapan dunia Internasional agar krisis kemanusiaan segera diselesaikan," kata Retno.
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Lihat, Kapal Imigran Rohingya Terombang-ambing di Perairan Aceh
- 5 Imigran Rohigya Melarikan Diri dari Penampungan di Aceh Timur
- Kejari Aceh Barat: Berkas Kasus Penyelundupan Warga Rohingya Sudah P21
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan