Hari Keduabelas, 44 Jenazah Ditemukan, 25 Teridentifikasi
jpnn.com - JAKARTA - Pencarian korban insiden AirAsia QZ8501 terus dilakukan Tim SAR di Selat Karimata, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang dinyatakan jatuh pada 28 Desember 2014. Hingga hari keduabelas, Kamis (8/1) hari ini, sudah 44 jenazah yang ditemukan. Total 44 jenazah yang ditemukan ini setelah tim pencarian yang dikoordinir Basarnas berhasil menemukan 4 mayat lagi.
Kepala Basarnas, Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo mengatakan satu di antara empat jenazah yang ditemukan sudah dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur. Sementara tiga korban masih berada di kapal penemu jenazah. Ada dua jenazah kapal asing KD Kasturi milik Malaysia. Dan satunya lagi di kapal KN SAR Pacitan. [Lihat: Jenazah Ajaib Itu Diterbangkan Bersama Korban Ke-41]
"Besok akan kita evakuasi ketiga jenazah itu, pindahkan dari kapal menuju Pangkalan Bun,” kata Soelistyo kepada wartawan dalam konferensi pers di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis malam (8/1).
Dari 44 jenazah yang ditemukan, sudah 25 jenazah yang berhasil dididentifikasi. Identifikasi ke-25 ada jenazah Djoko Suseno. Seluruh korban teridentifikasi sudah diserahkan ke keluarga. [Lihat: Papa-Mama Teridentifikasi, Anak Belum]
"Tak terbantahkan, sesuai manifest, jenazah berlabel B025 atas nama Djoko Suseno," ujar Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Budiono di Surabaya, Kamis (8/1).
Dari manifes, ada 162 penumpang dan kru pesawat AirAsia QZ8501. Dengan ditemukannya 44 jenazah berarti masih ada 118 korban yang dicari. [Lihat: Manifes Penumpang AirAsia QZ850]
(awa/jpnn)
JAKARTA - Pencarian korban insiden AirAsia QZ8501 terus dilakukan Tim SAR di Selat Karimata, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang dinyatakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri