Hari Koplo

Oleh: Dahlan Iskan

Hari Koplo
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Kuyo-kuyo adalah istilah dalam bahasa Jawa yang artinya "mengganggu terus dengan cara yang menyakitkan".

Baca Juga:

Pembelaan yang lain: mengetuk hati Presiden Prabowo Subianto agar tepa salira -merasakan apa yang dirasakan orang lain. Yakni Prabowo sebagai ketua umum Partai Gerindra. Bagaimana perasaannya sebagai ketua umum partai, bila anak buahnya yang penting di-kuyo-kuyo.

Rupanya Megawati ingin minta bantuan Presiden Prabowo untuk turun tangan. Lewat pidato politik di depan umum. Bukan lewat lobi diam-diam. Tidak juga lewat barter dagang sapi di balik kamar mandi.

Megawati juga mengisyaratkan tidak akan mengoposisi pemerintahan Prabowo. Meski juga tidak ada isyarat masuk koalisi.

Caranya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo sangat khusus. Yakni soal perhatian Prabowo atas dicabutnya ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara di tahun 1967 yang berisi Bung Karno pengkhianat negara.

Sama sekali nama Presiden Jokowi tidak disebut dalam pidato lebih tiga jam itu. Hanya disindir. Keras. Setidaknya di dua hal.

Pertama sebagai orang yang ingin jadi ketua umum PDI Perjuangan menggantikan dirinya.

Kedua sebagai orang yang -semula Mega agak lupa apa istilahnya sampai bertanya kepada Butet Kartaredjasa tetapi tiba-tiba seperti mendadak ingat sendiri -Megalomania.

Rupanya Megawati ingin minta bantuan Presiden Prabowo untuk turun tangan. Lewat pidato politik di depan umum. Bukan lewat lobi diam-diam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News