Hari Musik Nasional, Anang Hermansyah Punya Harapan Seperti ini
"Jadi ini menjadi wajah baru. Seharusnya Indonesia segera menyiapkan infrastruktur untuk teknologi canggih, ini," terang Anang.
Anang menjelaskan blockchain dapat memudahkan para musisi, terutama pencipta lagu.
Pasalnya, dalam pasar blockchain, ayah Aurel Hermansyah itu menjelaskan, para musisi bisa langsung melakukan transaksi jual-beli musik tanpa perantara.
Pola kerja blockchain memang meniadakan adanya intermediate atau penghubung, antara musisi dan pasar.
Artinya, royalti yang didapat dari penjualan musik pun lebih besar, karena langsung masuk ke kantong musisi.
Selain itu, musisi juga dapat berinteraksi langsung dengan para pendengar lagunya.
"Yang paling menarik adalah pemusik dapat berkomunikasi langsung dengan penikmat, tidak ada perantara, bahwa itu yang bakal lebih sehat ke depan," turur Anang.
Menurutnya, industri musik dunia saat ini tengah berbondong-bondong mengembangkan teknologi blockchain.
Bertepatan di hari Musik Nasional, musisi Anang Hermansyah mengungkapkan pemikirannya tentang perkembangan musik di Indonesia.
- WAMI Umumkan Jadwal Baru Distribusi dan Pembagian Royalti Minimum Bagi Anggota
- Rilis Ulang Lagu Rasa, Firdaus Oiwobo Gandeng Hizrah Bacan
- Demi Ekosistem Musik, Gerakan Satu Visi Ajukan Uji Materiel Pasal UU Hak Cipta ke MK
- Based on a True Story Tandai Kembalinya Will Smith Bermusik
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Opick Ogah Ribut soal Royalti Lagu, Ternyata Ini Alasannya