Hari Nusantara 2017 Tegaskan Indonesia Poros Maritim Dunia
Lalu, membentang dari Berau menuju Pulau Morotara Sebatik, Nunukan, Sangirta Laut, sampai ke Bitung bahkan Morotai. Dari Morotai, wilayah melebar menuju kepulauan di Selahru, Atambua, dan Malaka.
“Kunci utamanya adalah bagaimana kekuatan Angkatan Laut Indonesia yang membanggakan ini didukung oleh Angkatan Udara dan Angkatan Darat. Sinergi ini dibutuhkan untuk menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, selain itu tentunya menjadi unggulan juga bagi pariwisata Indonesia,” lanjut Tjahjo.
Maritim Indonesia memiliki kedaulatan penuh setelah Deklarasi Djuanda disepakati.
Deklarasi itu menjadi tonggak sejarah karena menyatukan seluruh pulau yang ada di nusantara.
Dengan begitu, laut justru dinilai sebagai media perekat persatuan bangsa dan negara. Deklarasi Djuanda juga berhasil menambah luas wilayah laut Indonesia menjadi sekitar 5,8 juta kilometer persegi.
Menggunakan Deklarasi Djuanda sebagai fondasi, pemerintah melalui Kepres No. 126 tahun 2001 menetapkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara.
“Melihat sejarahnya, Kota Cirebon tidak bisa dipisahkan dengan dunia maritim Indonesia. Sebab, Kota Cirebon di masa lalu menjadi salah satu daerah pelabuhan penting, potensi pariwisata di Cirebon juga sangat banyak dan wisata baharinya juga sangat indah," ujar Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara.
Hari Nusantara menjadi penegas sekaligus pengingat bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.
Pemerintah Indonesia terus berusaha mewujudkan ambisi sebagai kekuatan poros maritim dunia.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!