Hari Paling Berdarah, 100 Tewas di Syria
Liga Arab-Barat Desak PBB Minta Assad Mundur
Rabu, 01 Februari 2012 – 09:01 WIB

Hari Paling Berdarah, 100 Tewas di Syria
NICOSIA - Korban jiwa warga sipil terus berjatuhan di Syria. Sepanjang Senin lalu (30/1), sedikitnya 100 nyawa dilaporkan melayang akibat bentrok antara kubu oposisi dan pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad di beberapa lokasi di Provinsi Homs, 162 km utara Damaskus, Syria. Dari jumlah itu, 55 orang di antaranya warga sipil.
Laporan mengenai korban sipil itu dibeberkan lembaga HAM Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berpusat di London, Inggris, kemarin (31/1). Selain 55 warga sipil, serangkaian bentrok itu juga merenggut nyawa sekitar 25 serdadu Syria dan 10 mantan tentara (yang kini membelot dan berbalik anti-Assad).
Baca Juga:
"Banyaknya korban jiwa tersebut menjadikan kemarin (Senin lalu, Red) sebagai salah satu hari paling berdarah di Syria sejak krisis meletus pada Maret tahun lalu," terang SOHR dalam pernyataan tertulisnya kemarin.
Di Kota Homs, kata SOHR, bentrok pasukan pemerintah dan kubu oposisi telah menewaskan sekitar 40 warga sipil. Sedangkan bentrok di Kota Daraa pada hari yang sama merenggut sembilan nyawa. "Lima korban tewas lainnya jatuh di beberapa distrik terpisah di Damaskus dan seorang warga sipil lainnya tewas di wilayah timur laut Provinsi Idlib," lanjut SOHR.
NICOSIA - Korban jiwa warga sipil terus berjatuhan di Syria. Sepanjang Senin lalu (30/1), sedikitnya 100 nyawa dilaporkan melayang akibat bentrok
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal