Hari Pangan Sedunia, Pemerintah Optimalisasi Lahan Rawa
Dari jumlah itu, 9,52 juta hektare diantaranya bisa dikembangkan untuk pertanian.
Potensi ini lebih luas dibandingkan lahan sawah irigasi yang hanya seluas 8,1 juta hektare.
Kendala terbesar pemanfaatan lahan rawa terdahulu adalah genangan maupun kekeringan, tapi saat ini bisa diatasi dengan pengelolaan tata air dan teknologi penataan lahan.
"Kita buktikan, dengan teknologi, lahan rawa yang dulunya hanya menghasilkan asap saat kemarau, dan tergenang saat hujan kini bisa dipakai petani untuk menghasilkan pangan," ujar Amran.
Dia mengatakan di antara 750 hektare lahan padi rawa yang siap panen di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala yang merupakan proyek percontohan.
Amran menunjukkan, bahwa upaya konversi lahan rawa menjadi lahan pertanian ini telah berhasil dikembangkan seluas salah satunya di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dan ditargetkan akan ada 4.000 hektare lahan rawa di Kalimantan Selatan hingga akhir 2018 nanti yang sudah jadi lahan pertanian produktif.
Pembukaan lahan rawa ini dilengkapi dengan pembangunan irigasi dan penerapan mekanisasi pertanian modern.
Sejumlah tantangan seperti menjaga level air dilakukan dengan pompanisasi, begitu juga pengapuran untuk mengatasi kadar asam yang tinggi, dan beberapa intervensi untuk percepatan lembusukan jerami.
Hari Pangan Sedunia, Pemerintah Optimalisasi Lahan Rawa untuk Pertanian Produktif
- Peringati Hari Pangan Sedunia 2023, Gereja Santa Theresia dan WKRI Bagikan Makanan untuk Lansia & Difabel
- NFA Bangun Kesadaran Masyarakat lewat Peringatan ke-42 Hari Pangan Sedunia
- Hari Pangan Sedunia, Ganjar Pamerkan Produk Olahan Karya Masyarakat Jateng
- Pangan Berkelanjutan Bisa Diwujudkan Berbekal Kesadaran dari Milenial
- Puncak HPS ke-41 di Masa Pandemi, Momentum Kementan Buktikan Stok Produksi Pangan Aman
- Puncak HPS di Masa Pandemi, Mentan SYL Sampaikan Kabar Menggembirakan