Hari Perdana Menkeu Baru, Rupiah Anjlok
Jumat, 21 Mei 2010 – 16:05 WIB
JAKARTA - Hari perdana Agus Martowardojo menjadi Menteri Keuangan (Menkeu), tampaknya harus disambut oleh kabar kurang menggembirakan. Pasar Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/5), menunjukkan bahwa saham-saham bertumbangan hingga mendekati level 2,600. Kekhawatiran terhadap dampak krisis yang terjadi di Yunani dan krisis utang Zona Euro, membuat bursa regional dan global memberikan sinyal yang negatif.
Pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi pertama, bursa anjlok sebesar 107,69 poin atau 4 persen pada 2.586,56. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menunjukkan pelemahan, hingga menembus level 9.300. Mata uang RI ini berada di posisi Rp 9.342 per dolar AS. Pelemahan yang terjadi di IHSG ini sebenarnya sudah terlihat sejak kemarin.
Ekonom Standard Chartered, Eric A Sugandhi, kepada wartawan mengatakan bahwa lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, bukanlah karena respon pasar terhadap kehadiran Menkeu yang baru. Namun katanya, lebih kepada kekhawatiran terhadap dampak krisis yang terjadi di Yunani, serta dampaknya terhadap beberapa negara di Eropa.
"Yang jelas bukan karena Menkeu, tapi karena masih ada kekhawatiran bahwa dampak krisis di Yunani masih akan panjang. Karena itu, pergerakan di bursa memperlihatkan kehati-hatian para pelaku pasar. Mereka lebih memilih untuk bermain secara aman. Investor juga melarikan aset mereka kepada investasi global yang lebih tidak beresiko," kata Eric.
JAKARTA - Hari perdana Agus Martowardojo menjadi Menteri Keuangan (Menkeu), tampaknya harus disambut oleh kabar kurang menggembirakan. Pasar Bursa
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru