Hari Perempuan Internasional: Terus Berjuang Agar tak Terpinggirkan
Oleh karena itu, penting dilengkapi dengan kemampuan edukasi dan pengalaman yang mumpuni.
"Bagi kaum perempuan tidak ada kata berhenti belajar. Edukasi secara formal dan non-formal tetap harus berkelanjutan, untuk dapat meningkatkan kompetensi perempuan Indonesia, terutama memasuki era digital 5.0," katanya.
Pengurus di Kongres Wanita Indonesia (Kowani) meyakini, perempuan yang memiliki pemikiran terbuka dan pengetahuan yang luas akan lebih baik dalam mendidik anak-anak dan menjadi partner pas untuk suami.
"Pastinya banyak nilai lebih jika perempuan punya kemampuan berwirausaha, berorganisasi, juga sebagai wanita karier di berbagai bidang," tuturnya.
Meski demikian, Dyah mengakui kesetaraan gender dan keadilan bagi kaum perempuan masih perlu untuk terus diperjuangkan agar tidak terpinggirkan.
"Semua pihak punya tanggung jawab ikut serta memperjuangkan derajat kaum perempuan, baik pemerintah, lembaga-lembaga, komunitas, dan para pegiat pemberdayaan perempuan. Demikian juga dukungan dari masyarakat," pungkas Dyah.(gir/jpnn)
Sekjen FPPI mengajak kaum perempuan untuk terus berjuang, agar hak-hak kaum perempuan tak terpinggirkan.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- MIND ID Pamerkan Penerapan K3 & Kesetaraan Gender di D Futuro Futurist Summit 2024
- Perempuan Harus Solid Memperjuangkan Isu Kesetaraan Gender
- Plt Sekjen MPR Hadiri Peresmian Cap Telapak Tangan Kedua PWP 45, Begini Harapannya
- Dirut PT Kideco: Perusahaan Tambang Harus Memperkuat Kebijakan Inklusif dan Kesetaraan Gender
- Koalisi Aspirasi Dorong Penyelenggaraan Pilkada Inklusif
- Menko Airlangga Dukung Kesetaraan Gender untuk Memperluas Aksesibilitas Bagi Perempuan