Hari Pertama PPKM Perpanjangan Rupiah Ditutup Menguat
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah menguat pada hari pertama perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa Bali.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan rupiah menjadi salah satu dari beberapa negara di Asia yang mengalami penguatan terhadap USD.
Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 14.483 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.493 per USD.
"Penguatan rupiah tidak lepas faktor eksternal, di mana minimnya katalis dalam negeri tidak banyak memberi pengaruh besar. Perpanjangan PPKM hingga 2 Agustus mendapat reaksi beragam banyak kalangan pasar," ujar Nanang di Jakarta, Senin (26/7).
Menurut Nanang, investor terlihat mencermati dan selektif menentukan posisi mereka sembari melihat perkembangan terbaru mengenai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Selain itu, rapat kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), minggu ini hampir dipastikan tidak banyak berubah dalam hal penetapan suku bunga acuan.
"Ditambah lagi pengetatan lainnya dari tapering pun akan menunggu bagaimana pandangan Jerome Powell dan anggota The Fed lainnya dalam menyikapi kondisi terkini," kata Nanang.
The Fed yang akan melakukan rapat kebijakan minggu ini akan dinanti pasar perihal pandangannya ke depan. The Fed diwanti-wanti agar tidak menjadi bank sentral yang telat melakukan pengetatan.
Nilai tukar (kurs) rupiah menguat pada hari pertama perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa Bali.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin