Hari Pertama Ramadan, Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat
jpnn.com, JAKARTA - Hari pertama ramadan, Jumat (24/4), nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, tidak banyak bergerak terhadap dolar AS.
Rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp 15.400 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.415 per dolar AS.
"Sentimen dari eksternal bagi rupiah yaitu adanya keraguan yang muncul mengenai kemanjuran obat antivirus Gilead Sciences dalam mengobati COVID-19," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Tadi malam, dokumen yang secara tidak sengaja diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa remdesivir obat perusahaan biofarmasi asal AS, Gilead Sciences, tidak memperbaiki kondisi pasien COVID-19.
Meski demikian, lanjut Ibrahim, sentimen dari domestik mampu membawa rupiah menguat kembali di sore hari.
Pasar mengapresiasi kebijakan pemerintah yang melarang mudik pada saat lebaran Idul Fitri, bahkan apabila melanggar akan mendapatkan denda yang begitu besar dan pidana satu tahun.
"Ini membawa angin segar tersendiri bagi mata uang garuda karena masyarakat mengikuti kebijakan yang diambil oleh pemerintah walaupun kebijakan mudik saat lebaran merupakan sesuatu yang sakral bagi umat islam di Indonesia," ujar Ibrahim.
Di samping itu, kebijakan bauran Bank Indonesia yang diterapkan bersama-sama dengan kebijakan pemerintah juga mengembalikan kepercayaan pasar.
Hari pertama ramadan, Jumat (24/4), nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, tidak banyak bergerak terhadap dolar AS.
- Rupiah Menguat, Biaya Produksi Bisa Menurun
- Ini Daftar Pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024
- Inilah 7 Brand Skincare Terlaris Selama Ramadan 2024
- Tokopedia: Produk Groceries hingga Fesyen Paling Laris Selama Ramadan-Lebaran 2024
- Pengiriman Paket Ninja Xpress Melonjak Tajam Selama Ramadan 2024, Wow
- Rangkaian Kemeriahan Ramadan PUBG Mobile Tak Hanya di Jakarta